Bahan kayu olahan, seperti Medium Density Fiberboard (MDF) dan Particle Board atau Lower Density Fiberboard (LDF), pastinya sering kita jumpai pada furniture di sekitar. Bahan lemari pakaian, Rak TV, sideboard, kitchen set, dan lainnya. Termasuk Activ Furniture yang menggunakan dua jenis kayu olahan ini. Lantas apakah kalian bisa membedakan kedua jenis kayu olahan tersebut? Mana yang lebih baik? Apakah memberikan pengaruh terhadap kualitas furniture?

Dua jenis kayu olahan ini memang paling sering digunakan pada furniture. Dari tampak luar, memang tidak terlihat jelas perbedaan dari dua jenis kayu olahan ini. Namun sebenarnya, MDF dan Particle Board memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa saja? Mari kita bahas lebih detail dalam artikel berikut ini. Sehingga kalian dapat menentukan furniture terbaik sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
1. Particle Board atau Lower Density Fiberboard (LDF)
Particle board adalah kumpulan potongan-potongan kayu kecil, serutan kayu, bubuk, dan serat kayu yang dicampurkan menjadi satu dengan resin sintetis serta bahan perekat lainnya, lalu ditekan dengan mesin press bertekanan tinggi menjadi lembaran-lembaran. Bahan ini memiliki densitas atau tingkat kepadatan sekitar 160-450 kg/m3.
Particle board muncul pada akhir tahun 1940, saat terjadi kekosongan kayu untuk bahan plywood. Ini menjadi alternatif yang mudah diakses karena menggunakan kombinasi bahan-bahan daur ulang. Lebih detail karakteristik dari particle board adalah sebagai berikut.
Jenis kayu olahan yang paling murah dibandingkan lainnya.
Lebih ringan dibandingkan dengan kayu fiber lainnya, seperti MDF.
Dapat dicat atau dilapisi dengan veneer pada permukaannya untuk menambah nilai estetika.
Semakin padat particle board, maka semakin membutuhkan tenaga ekstra untuk pemasangan bor dan skrup.
Memiliki empat jenis tipe, antara lain laminated particle board, veneer particle board, cement-bonded particle board, dan melamine particle board.
Selanjutnya, setiap bahan kayu olahan memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Begitu juga dengan bahan particle board. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan dari jenis kayu olahan particle board.
Kelebihan
Memiliki harga lebih murah dibandingkan dengan jenis bahan lainnya, seperti MDF dan plywood.
Tampilan lapisan permukaan yang menarik perhatian sehingga cocok untuk furniture dekoratif.
Bobot ringan sehingga lebih mudah dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya.
Kekurangan
Tidak tahan air dan kelembaban
Permukaan kurang halus
Lebih rapuh dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya.
Bahan tidak cukup ramah lingkungan dibandingkan kayu olahan lainnya.
2. Medium Density Fibreboard (MDF)
Hampir sama dengan particle board, MDF adalah kumpulan potongan kayu kecil dan serbuk kayu yang dipadatkan lalu diberi tekanan. Hanya saja tingkat kepadatan MDF lebih tinggi dibandingkan particle board, yaitu 500-1000 kg/m3. Sehingga tidak mudah patah maupun bengkok.

Lebih detail karakteristik MDF adalah sebagai berikut.
Tidak memiliki pori seperti kayu solid
Memiliki struktur yang kuat dan padat.
Menggunakan bahan lem perekat dalam proses pembuatannya.
Jenis kayu olahan yang dapat digunakan sebagai pelapis dinding untuk meredam suara. Sehingga lebih dipakai di studio musik, tempat karaoke, dan meeting room.
Permukaan lebih halus dan tidak menampilkan serat-serat kayu secara alami. Sehingga kurang sesuai jika ditempatkan pada interior bernuansa klasik.
Selanjutnya, MDF juga memiliki kekurangan dan kelebihan. Sehingga kalian dapat menyesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Kelebihan dan kekurangan MDF antara lain sebagai berikut.
Kelebihan
Memiliki tekstur permukaan yang halus. Ini memberikan kemudahan pada proses finishing.
Lebih kuat atau tidak mudah patah dibandingkan dengan jenis kayu olahan lainnya.
Kayu olahan yang mudah dibentuk, bahkan ditekuk. Karena itu, sering dijadikan sebagai alternatif rangka furniture.
Lebih mudah untuk langsung dilapisi cat.
Memiliki ukuran yang presisi.
Kekurangan
Harga lebih mahal dibandingkan dengan particle board.
Memiliki beban yang lebih berat.
Mudah menyerap air sehingga lebih rentan rusak atau rapuh.
Tidak bisa kuat mengikat sekrup dan paku dibandingkan kayu solid.
Itulah karakteristik beserta kelebihan dan kekurangan dari masing-masing kayu olahan MDF dan particle board. Kalian dapat menemukan dua jenis kayu olahan itu pada produk-produk Activ Furniture. Ada produk yang didesain dari kombinasi dua bahan itu, ada pula yang terdiri dari hanya satu jenis kayu olahan. Kalian dapat menyesuaikan dengan selera.
Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya.